I’M Sorry
Tittle : I’m Sorry
Main Cast : Park Chanyeol (EXO), Lee Ji
Eun (IU)
Supp. Cast : Han
Yong In (OC) ,Sehun (EXO), Baekhyun (EXO),Taemin (OC)
Author : Silvana
Genre : Romance,
Sad , AU
Rating : PG-17
Length :
Chaptered
Disclaimer : Annyeong Haseyo Chingudeul.
Ini adalah FF keempat aku. Aku harap semua suka ya ^_^ . FF ini adalah hasil
karya aku sendiri .Semua Cast ide aku sendiri but tetap milikNYA.
Summary : Kisah
Cinta sepasang kekasih yang sangat mengharukan. Mempunyai seorang anak tanpa
status hukum yang sah dan sebuah kesalah pahaman yang membuat mereka terpisah.
Banyaknya rintangan yang harus mereka hadapi untuk bersatu kembali. Akankah
mereka bisa bersatu kembali seperti dulu
?
Happy Reading, Chingu… Maaf, typo bersebaran dimana-mana. Masih amatir dan mainstream karena
baru pemula
Don’t Be Siders and No
Bashing… !
~*~
“Appa,kapan omma akan pulang,Taemin sudah
sangat ingin bertemu omma ?” tanya seorang anak kepada appanya yang bernama
Park Taemin
“Sabar ya sayang,omma
pasti akan pulang. Appa akan akan lakukan apapun untuk membawa omma untuk
Taemin” jawab appanya yang bernama Park Chanyeol
“Tapi appa teman-teman
Taemin bilang Taemin tidak punya omma. Karna omma tidak pernah datang kesekolah
Taemin bahkan bertemu saja tidak pernah. Apa omma membenci Taemin,apa salah
Taemin appa?” tanya Taemin sedih
“Ani sayang,anak appa
jangan bicara seperti itu lagi. Omma tidak membenci Taemin. Taemin tidak salah
sayang. Omma mungkin hanya belum ada waktu bertemu Taemin. Jadi jangan bicara
seperti itu lagi ya ? Taemin kan masih ada haraboji,halmoni,Suho hyung dan appa
jadi jangan sedih lagi. Oh ?” jelas Chanyeol berharap agar anaknya tidak
kembali bersedih memikirkan ommanya
“Nde appa,tapi omma benar-benar
akan pulang kan ?”
“Iya sayang, appa janji
akan membawa omma untuk Taemin. Appa ingin Taemin mau bersabar,arraso ?”
“Arraso oppa” tersenyum
kembali mendengar jawaban terakhir appanya
#... Flashback ON...
Di sebuah apartemen
Chanyeol. Chanyeol dan Ji Eun sedang menonton TV dan terlihat asyik mengobrol.
“Oppa,kapan oppa akan
mengenalkanku pada orangtuamu ?” tanya Ji Eun sambil merengutkan wajahnya
merajuk
“sebentar lagi
chagi-a,oooh ?” jawab Chanyeol
“eonje oppa ? appa sudah tanya
kapan aku akan menikah ? ” tanya Ji Eun lagi
“Kalau oppa sudah bisa
menghasilkan uang sendiri tanpa bantuan appaku Chagi,ooh jadi sabar sebentar
lagi ya ? emm emm” jelas Chanyeol sambil menggoda Ji Eun
“Arraseoyo,tapi oppa
jangan lama-lama oh, oppa kan tahu aku cuma punya appa saja ,dan appa
menyuruhku untuk cepat menikah” ucap Ji Eun
“Menyuruhmu cepat menikah
Chagi-a ? ada apa dengan abonim ?” tanya Chanyeol bingung
“Molla” jawab Ji Eun
sambil memencet tombol remote TV
“Ah,,,,,” ucap Chanyeol dengan
senyuman yadongnya
“Ah apa ?”
“Abonim ingin cepat-cepat
menginginkan cucu” bisik Chanyeol dengan senyuman mesumnya
“Mwo ? aishh Chanyeol
jangan mesum deh” teriak yoona
“Ani,siapa yang mesum ?
jadi apalagi alasan abonim menyuruhmu untuk cepat-cepat menikah Chagi kalau
tidak ingin memiliki cucu oh ? “ goda Chanyeol sambil mendekatkan lagi posisi
duduknya ke Ji Eun
“Oppa, apa yang kau
lakukan ? cepat kembali duduk seperti yang tadi” teriak Ji Eun
“Wae ? Aku tidak merubah
posisi duduk ku” jawab Chanyeol
“Maksud ku,jarak oppa
semakin sangat dekat. Aku tahu pasti fikiran oppa sedang me...” ucapan Yoona
terhenti ketika bibir Chanyeol menempel di bibir Yoona. Lalu Chanyeol pun mulai
berani menggeleda baju Ji Eun mengapsen tubuh Ji Eun. Ciuman mereka semakin panas.
Lalu malam itu adalah malam yang indah untuk mereka.
#... Flashback OFF...
“Chanyeol,kapan kau akan
kekantor ? sebentar lagi akan ada rapat,kenapa lama kali istirahatnya ? “ Tanya
Suho kesal dan bingung
“Sebentar lagi hyung aku
baru saja menjemput Taemin dan ini aku baru saja keluar rumah menuju kekantor”
jawab Chanyeol
“Arraseo,palli oh. Kau
sebagai pimpinan harus lebih awal datang di rapat sebelum yang lain ” ucap Suho
lega
“Arraseo hyung. Gomawo”
ucap Chanyeol tersenyum senang dengan perhatian yang diberikan sepupunya
kepadanya yang sudah dianggap sebagai hyungnya sendiri.
.
.
Di sebuah Hotel,tepatnya
disebuah ruangan.
“Ji Eun-ah apa sudah kau
siapkan file-file dan berkas-berkas untuk rapat nanti ?” Tanya seorang atasan
kepada sekretarisnya Lee Ji Eun
“Nde Sajangnim, semuanya
sudah siap” jawab Ji Eun
“Yaakk Ji Eun tidak usah
formal gitu denganku” ucap Sehun sambil tertawa mendengar ucapan formal Ji Eun
“Ani,ini sedang bekerja aku
harus memanggilmu Sajangnim” jawab Ji Eun
“Arraseo,kalau begitu kita
pergi. Nanti kita telat” ucap Sehun lagi sambil berjalan kearah Lift
“Ji Eun-ah siap rapat aku
ingin mengajakmu makan malam. Kau ada waktu kan ?” tanya Sehun
“O oh nde Sajangnim” jawab
Ji Eun gugup
“Yaakk Ji Eun sudah berapa
kali ku bilang jangan seformal gitu denganku” ucap Sehun kesal
“Tap...”
“Tapi apa ? tapi ini masih
dalam bekerja ? arra,ini memang masih dalam bekerja tapi kalau hanya kita
berdua saja tidak bisakah kau memanggilku oppa,oh ?” potong Sehun dengan mata
penuh harap Ji Eun akan mengabulkan permintaannya
“Arraseo oppa” jawabnya
dengan senyuman terpaksa
.
.
Mereka pun sampai di
Perusahaan Park Heaven. Ji Eun dan Sehun langsung menuju keruang rapat. Tapi
tiba-tiba Hp Ji Eun berdering akhirnya dia berhenti dan menuju tempat yang agak
sepi untuk menerima telponnya.
“Yeobseo ? nuguya ?”tanya
Ji Eun yang tidak tahu siapa yang menelpon karna nomor baru
“Apa benar ini Lee Ji Eun
? “ tanya seseorang dari telepon
“Nde, Lee Ji
Eun-imnida,tapi nuguya ?” tanya Ji Eun penasaran
“Na neun Yong In
tetanggamu”
“Oh Yong In,ada perlu apa
menelpon ?”
“Ji Eun-ah appamu masuk
rumah sakit lagi. Aku sekarang lagi ada di Seoul Hospital. Apa kau bisa datang
sekarang,soalnya aku harus kekantorku lagi” jelas Yong In ,tetangga Ji Eun
“Nde,arraseo aku akan
kesana sekarang. Apakah appaku baik-baik saja ? bagaimana keadaannya sekarang ?
“ tanya Yong In cemas
“Aku juga belum tahu
keadaannya sekarang karna masih diperiksa oleh dokter. Tapi saat ku membawa
ahjussi kesini ahjussi tampak sangat kesakitan” jelas Yong In lago
“Mwo,arraseoyo aku akan
kesana secepatnya ? appa eottoke ? aku mohon bertahanlah “ ucap Ji Eun sambil menutup
telponnya dan mengangis karna sudah tidak bisa lagi membendung air
matanya,tidak sadar akan kehadiran Sehun dibelakangnya
“Ji Eun-ah,kenapa menangis
? apa ada orang yang menyakitimu ?” tanya Sehun bingung melihat Ji Eun menangis
“Ooh Oppa, eottoke ?” ucap
Ji Eun yang langsung memeluk Sehun. Sehun pun yang dipeluk Ji Eun spcara
sepontan membalas pelukannya mengelus pundak Ji Eun menenangkan Ji Eun
“Wae ? ada apa ? cerita
saja ada apa, uljima oh” bujuk Sehun sambil menghapus butiran bening milik Ji
Eun
“Appa,,,,appa Ji Eun masuk
rumah sakit lagi. Yong In tetangga Ji Eun tadi menelpon sekarang appa sedang ada di Seoul
Hospital. Terakhir Yong In melihat keadaan appa,appa sangat kesakitan.
Bagaimana ini oppa ? Ji Eun tidak mau kehilangan orang yang Ji Eun sayangi
lagi. Eottoke eottoke oppa ? jelas Ji Eun dengat tangisan yang semakin
menjadi-jadi membuat baju Sehun basah akan butiran air mata Ji Eun
“Mwo ? abonim sakit lagi ?
bukankah kemarin baru pulang dari rumah sakit ? ayo kita kerumah sakit sekarang
“ tanya Sehun terkejut mendengar penjelasan dari Ji Eun sambil memegang tangan
Ji Eun untuk cepat pergi kerumah sakit
“Nde,Ji Eun pun juga tidak
tahu kenapa bisa begini ? tapi oppa ada rapat penting sekarang. Biar Ji Eun
saja yang pergi. Tapi apa boleh Ji Eun pergi disaat penting begini ?” tanyanya
dengan perasaan tidak enak dengan Sehun pergi disaat-saat yang penting seperti
ini,tapi baginya appanya juga adalah yang paling penting sekarang
“Ji Eun-ah, aku sudah
mengenalmu dari kecil kenapa kau masih menganggapku orang lain sih” jawab Sehun
kesal mendengar ucapan Ji Eun yang masih menganggapnya hanya sebagai teman
“Tapi opp..”
“Pergilah,aku akan
mengurus masalah pekerjaan sendri. Sekarang yang terpenting abonim. Aku sudah
menganggap abonim sebagai appaku sendiri jadi jangan buang waktu mu
sekarang,palli” ucap Sehun sambil mengusap air mata Ji Eun dan mendorongnya
untuk segera pergi ke rumah sakit
“Oppa,gomawo jeongmal
gomawo” ucap Ji Eun sedih karna mengucapkan kata-kata yang membuat Sehun tersinggung
lagi karna selalu saja tidak pernah menganggap Sehun ada untuknya sebagai
seorang lelaki melainkan masih menganggapnya sebagai teman lama. Lalu Ji Eun
pun pergi ke arah Lift,menunggu Lift yang belum kunjung terbuka akhirnya Ji Eun
memutuskan pergi lewat tangga. Beberapa detik Ji Eun pergi Lift pun terbuka.
“Baekhyun-ah ,tidak ada
lagi yang ketinggalan kan ? semua sudah beres ?” Tanya Chanyeol yang baru saja
keluar dari Lift
“Nde Chanyeol,sudahku
siapkan semua. Hari ini kita akan menandatangani kontrak kerja sama dengan Roma
Hotel. Dan akan menanamkan saham kita ke Roma Hotel” jawab Baekhyun teman
sekaligus sekretaris Chanyeol
“Oh,arraseo. Aku juga
sudah membacanya. Aku juga sudah memeriksa latar belakang Roma Hotel.
Sepertinya bersih dari para tangan korupsi, disana saham kita akan aman tidak
akan bermasalah lagi seperti Hotel milik Kai-ssi. Apa sudah kau urus masalah
saham kita dengannya Baekhyun ?” tanya Chanyeol lagi
“Nde,sudah aku urus dan
ternyata saham kita disalah gunakan oleh aboji Kai. Kai juga tidak
mengetahuinya. Setelah kami selidiki ternyata abojinya menggunakan untuk para
wanitanya” Jelas Baekhyun
“Bagus kalau begitu,kita akan
mendapatkan kembali saham kita dengan untuh” jawab Chanyeol yang sudah sampai
di pintu ruang rapat. Dan langsung duduk serta menyapa beberapa orang yang
sudah hadir diruangan tersebut. Setelah semua berkumpul rapat pun dimulai. Dan
akhirnya mereka mendapat kesepakatan mereka setelah 1 jam mereka rapat.
“Tuan Park,kalau begitu
terima kasih atas kerja samanya. Kapan-kapan kalau ada waktu kita bisa makan
bersama. Kalau bisa kita membawa pasangan kita. Anda bisa membawa istri anda” tutur
Sehun
“Oh,iya Sehun-ssi. Tapi jangan
panggil aku tuan Park,panggil saja Park Chanyeol dan sepertinya kita seumuran.
Ok,kalau ada waktu aku akan menelponmu untuk makan malam dirumahku,tidak apa
kan ?” ucap Chanyeol
“Oh,tidak apa-apa berkunjung
kerumah anda suatu kehormatan bagi saya Chanyeol-ssi” jawab Sehun
“Ah Sehun-ssi segitunya
hehe, kalau begitu kenapa kita tidak minum coffe sebentar ?” ajak Chanyeol
“Minum Coffe ? aduh maaf
Chanyeol-ssi aku harus kerumah sakit sekarang. Nae aboji sedang sakit sekarang”
jawab Sehun menyesal menolak ajakan Chanyeol karna memang keadaannya yang tidak
memungkinkan
“Aboji mu sakit ? sakit
apa ? kalau begitu ayo kita jenguk sekarang. Kenapa tidak bilang dari tadi ?”
jawab Chanyeol turut sedih juga
“Tidak usah Chanyeol-ssi
maksudku bukan abojiku tapi calon aboji” ucap Sehun malu-malu mengucapkan calon
karna Chanyeol pasti tahu apa maksud perkataan Sehun
“Oh,arraseo. Kalau begitu
pergilah jangan buat mereka menunggu. Juga sampaikan salamku pada pacarmu dan
abojinya, semoga cepat sembuh “ ucap Chanyeol mengerti maksud dari perkataan
Sehun. Lalu Sehun pun pergi meninggalkan Chanyeol dan mengendarai mobil dengan
kecepetan yang lumayan cukup kencang.
.
.
Sesampai dirumah sakit.
“Ji Eun apa yang terjadi ?
kenapa abonim di bawa mereka “ tanya Sehun sambil menunjuk arah seseorang
suster yang membawa appa Ji Eun dengan penutup kain diseluruh badannya
“Oppa..hiks hiks hiks”
Tangis Ji Eun tidak sanggup berkata-kata lagi kecuali merengek dipelukan Sehun
“Kenapa ini bisa terjadi
kepadamu Ji Eun-ah,betapa malangnya dirimu. Tapi kau harus selalu tegar oh ?
masih ada oppa disini. Oppa tidak akan meninggalkanmu sendirian” tutur Sehun
menghibur Ji Eun berharap Ji Eun tetap tegar karna baru saja kehilangan appanya
akibat sakit komplikasinya. Tiba-tiba kedua orang tua Sehun datang dan ommanya
Sehun langsung memeluk Ji Eun yang memang butuh teman untuk bersedih saat ini.
“Ji Eun-ah harus tegar,
disini masih ada omonim,abonim dan juga Sehun. Ji Eun harus merelakannya pergi
ini sudah takdir Ji Eun,kepergian seseorang tidak ada yang tahu dan kita tidak
bisa menahannya,emmm ?” Jelas omma Sehun dan membujuknya untuk jangan berlarut
dengan kesedihannya
“Omoni, na neun eottokeyo
hiks hiks ? Ji Eun tidak punya keluarga lagi. Ji Eun sendirian sekarang didunia
ini. Untuk apa Ji Eun hidup ? hiks hiks hisk” teriak Ji Eun frustasi dengan
kenyataan yang ada dengan air mata yang sudah membasahi seluruh pipinya
“Ji Eun-ah,neo paboya ?
jadi kau ingin mati huh ? jadi apa gunanya kami disini ? kami juga keluargamu ?
“ teriak Sehun juga sambil menggoyangkan tubuh Ji Eun berharap Ji Eun sadar
dengan apa yang diucapkan membuat Ji Eun jadi lebih menjadi-jadi menangisnya
“Sehun-ah sudah jangan
seperti itu. Kau malah membuatnya menjadi semakin sedih. Wajar Ji Eun sperti
itu dia memang ada benarnya juga orangtuanya adalah keluarga terutama buatnya
sekarang dia baru saja kehilangan appanya. Tapi Ji Eun-ah kamu juga harus ingat
saat sekarang ini kamu tidak sendirian masih ada kami “ tutur appanya Sehun
“Nde,hiks hiks. Gomawo
abonim,omonim,oppa. Mianhae oppa Ji Eun tadi tidak bisa berfikir jernih saat
ini” jawab Ji Eun yang tiba-tiba kepalanya mendadak pusing dan jatuh kepelukan
ommanya Sehun
“Ji Eun” panggil omma
Sehun
“Ji Eun kenapa ?” tanya
appa Sehun
“Molla,aku juga tidak
tahu. Tiba-tiba dia pingsang” jawab omma Sehun lagi
“Ji Eun bangun,ada apa
dengan mu huh ?” teriak Sehun khawatir
.
.
“Oppa,aku sekarang ada dimana
? aku harus pergi melihat appa untuk terakhir kalinya ?” ucap Ji Eun langsung
bangkit membuka selang infusnya dari tangannya sontak membuat Sehun
menggagalkan rencana Ji Eun
“Istirahat saja dulu Ji
Eun-ah,kau sudah 2 hari tidak sadarkan diri. Sebenarnya sudah berapa hari kau
tidak makan huh ?” tanya Sehun sambil mencoba
membaringkan Ji Eun kembali tapi Ji Eun yang terkejut mendengar kata-kata Sehun
mencoba bangkit lagi
“Mwo ? 2 hari ? aku
pingsan selama 2 hari ? jadi dimana appaku oppa ?”teriak Ji Eun sambil
mengeluarkan butiran bening miliknya
“Appa dan omma oppa sudah
mengurus pemakaman abonim 2 hari yang lalu. Sekarang tolong dengarkan oppa
istirahatlah” bujuk Sehun
“Mwo ? hiks hiks appa appa
appa hiks hiks appa hiks appa” teriak Ji Eun memanggil appanya sambil memeluk
dan memukul dada Sehun. Sehun yang merasa inilah cara terbaik untuk Ji Eun
membuatnya mengeluarkan seluruh perasaannya supaya tidak berlarut lagi dalam kesedihannya
“Nde,ayo pukul saja
oppa,mungkin ini akan membuatmu lebih tenang. Berteriaklah oh” ucap Sehun yang
juga mengeluarkan butiran beningnya melihat keadaan Ji Eun yang sangat
menyedihkan
“Oppa, bisakah kau
berjanji padaku satu hal ?” tanya Ji Eun
“Nde, janji apa Ji Eun-ah
?” tanya Sehun lagi
“Berjanjilah jangan pernah
meninggalkanku. Tetaplah bersamaku oh ? Jangan seperti mereke,mereka jahat
kepadaku oppa hiks hiks. Mereka tidak memikirkanku hiks hiks mereka sengaja
pergi meninggalkanku hiks hiks” ucap Ji Eun yang semakin erat memeluk Sehun.
Sehun tahu ucapan Ji Eun bukanlah ucapan tulus dari hatinya kepada orang tuanya
yang telah meninggalkannya. Mungkin saat ini membiarkan emosi Ji Eun keluar,
itu lebih baik karna bisa membuatnya menjadi lebih tenang.
“Ooh oppa janji tidak akan
meninggalkan Ji Eun” jawabnya singkat langsung membalas pelukan erat Ji Eun
juga
Suasana menjadi hening.
Lalu Sehun mencoba untuk memulai pembicaraan.
“Tapi Ji Eun-ah,oppa boleh
meminta sesuatu padamu ? maaf mungkin ini bukan waktu yang tepat. Tapi oppa
hanya ingin memperjelas saja” ucap Sehun memulai pembicaraan
“Nde oppa, katakan saja.
Ji Eun akan mendengarkan “ jawab Ji Eun sambil melepaskan pelukannya
“Bisakah sedikit saja Ji
Eun mencoba membuka pintu hati Ji Eun untuk oppa ?” tanya Sehun sedikit ragu
dengan pertanyaannya karna takut akan menyakiti perasaan Ji Eun karna Ji Eun
sekarang pun masih dalam keadaan sakit Lahir dan Batinnya
“...”
“...”
“Oppa...” panggil Ji Eun
“Oh nde ?” jawab Sehun
“Na neun..”
“Baiklah aku akan memberimu
waktu lagi untuk menjawab pertanyaan oppa. Jadi istirahatlah dulu. Jangan
melakukan hal yang aneh-aneh,arraseo ? kalau begitu oppa pergi dulu karna harus
berjumpa dengan Client dari Jepang” ucap Sehun yang langung meninggalkan Ji Eun
“Oppa Mianhae,bukan aku tidak ingin membuka pintu hatiku
padamu. Aku bahkan sekarang tengah berbohong padamu,pada semuanya terutama pada
appaku. Bahwa aku memiliki seorang anak. Aku bahkan belum sempat bercerita
kepadanya. Aku harus menyimpan ini sendirian oppa. Aku bahkan tidak pantas
untuk seorang manusia,meninggalkan anak ku yang ntah apa kabarnya. Apa dia baik-baik
saja disana ? apa ini karma untukku karna meninggalkannya ? apa dia tahu aku adalah omma yang melahirkannya ? apa dia
membenciku saat ini ?” batin Ji Eun menangis meratapi
kehidupannya yang sangat menyedihkan
-TBC-
Salam kenal ya,ini FF keempat Silva Chingudeul sebelumnya ada Hwaiting
Love,Black Love,Love Is You and I’m Sorry ^-^
Oke, sekian dulu….
Sampai ketemu di Chap selanjutnya….
Gamsahamnida & Anniyeong….
0 comments:
Post a Comment